When The Rain Stops...
-I love it when it’s rain. Raindrop is a part of our memory right? :)- luan 
When the rain starts to pour...
Kalau dilihat dari jauh pasti orang orang di sekitar mereka menganggap adegan itu sangat so sweet. Si cowok menyerahkan helm sepedanya pada si cewek dan si cewek sambil ketawa akan bertanya “terus kamu gimana? Kamu yang bakal kehujanan kan?” dan si cowok balas menjawab hangat “gak apa, asal kamu nya sehat, hujan deras pun aku tempuh”
Kalau dilihat dari jauh pasti orang orang di sekitar mereka menganggap adegan itu sangat so sweet. Si cowok menyerahkan helm sepedanya pada si cewek dan si cewek sambil ketawa akan bertanya “terus kamu gimana? Kamu yang bakal kehujanan kan?” dan si cowok balas menjawab hangat “gak apa, asal kamu nya sehat, hujan deras pun aku tempuh”
Tapi sayang, kalau dilihat memakai
teropong terus dikasih speaker, maka pembicaraan semanis itu gak akan pernah
terdengar.
“Ergi! Aku gak cocok tau make make
helm beginian!” Alin lagi lagi melepaskan helm sepeda biru yang sudah melekat
di kepalanya itu. Dipandangnya cowok tinggi di sebelahnya dengan dahi berkerut
tak terima.
Sementara Ergi hanya mengedikkan dua
bahunya acuh membuat Alin menghela nafas frustasi. Kehabisan ide dan juga kata
kata.
“terserah, kalau gitu kita gak usah
pulang aja” 
Kalimat santai yang sebenarnya
ancaman itu sukses membuat Alin diam seribu bahasa. Hari sudah mulai gelap,
namun cuaca sore menjelang magrib itu memang sangat tidak bersahabat. Hujan
yang lumayan lebat semenjak jam 4 tadi sukses menahan rencana pulang-ke-rumah-
dengan-selamat yang sudah Alin ancang ancang selama perjalanan bersepedanya.
Ditambah lagi harus memenuhi syarat
memakai helm sepeda biru milik Ergi selama perjalanan pulang. Menyebalkan. Huh -_-
“tapi lihat, rambutku ke tahan,
helmnya jadi gak bisa masuk!” Alin masih bersikeras padahal sebenarnya kalau
ikatan rambutnya di rendahkan sedikit helmnya akan langsung pas dengan
kepalanya.
Tapi Ergi tidak peduli “yasudah, kita
disini aja sampai malam” dan untuk kesekian kalinya argument cewek itu sia sia.
Alin mendengus sementara Ergi
tersenyum kecil.
“huh, aku pikir ini nge-date tapi..”
“apa?”
DEG. Mampus.

 






