" Like a Bird, I know someday after you're tired of flying there and here, you will come and fall for me. Stay with me forever. :) "

Selasa, 23 Oktober 2012

Shadows ( Cerpen )

Haaaa! :D aku balik lagi dengan sesuatu yang baru. Kali ini aku bener bener bakal posting sebuah cerpen yang bener bener cerpen (gak bakal ada Part-Part nya). Mudah mudahan temen semua sukaaa, dan dapat memetik pelajaran darinya. Ini aku persembahin "khususnya" buat seorang temen aku. Cewek cantik dan manis :) moga dia juga sukaa. 

Let's Check it out!



===Shadows===

 
—But I see shadows everywhere that I go, it’s you. Remainding me— Westlife (Shadows)

Aku terus merenung, menopang dagu menatap keluar kantin menanti hujan ini reda. Suasana kantin yang kosong membuat diriku makin merasa kesepian. sangat kesepian. Aku menghela nafas panjang. Menatap kesekeliling kantin yang hanya ditemani bangku bangku kosong. Hanya bunyi hujan satu satunya hiburanku. Hiburan yang menyedihkan. 

Pandanganku beralih tepat pada salah satu bangku yang berada di ujung pojok kantin. Aku menatap bangku itu lama. Seolah menyaksikan sesuatu disana. Bangku itu, bangku penyiksa diriku dahulu namun malah menjadi bangku kerinduan sekarang. 

Tiba tiba aku melihat seseorang duduk disana seorang cowok putih, tinggi dan tampan berbicara dengan serunya. Sesekali ia teguk jus orange yang ada di depannya. Ia tidak berbicara sendiri seorang cewek di hadapannya menjadi focus matanya untuk melihat. Namun sayang, cewek itu hanya tersenyum datar mendengarkan kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh cowok itu dan tidak sama sekali berniat untuk menanggapi. 

Cowok itu tau, cewek itu tidak sama sekali tertarik dengan ceritanya. Ia berusaha untuk melakukan hal lain namun cewek tadi malah dengan santai berkata “huft… aku bosan, aku pulang dulu ya..” 

Sebelum cewek itu benar benar bangkit cowok itu menahan cewek itu dengan memegang lengannya “aku… aku menyukaimu..” katanya mantap. 

Cewek itu langsung terbelalak kaget. Niatnya untuk segera pergi dari kantin yang lumayan lengang itu malah semakin kuat. Dengan sopan cewek itu berkata “yu… aku harus pulang, jangan bercanda deh…” ucapnya pelan masih terngiang ngiang di benaknya kata kata yang barusan cowok itu ucapkan. 

“aku serius, aku menyukai mu…” ulang cowok itu sekali lagi, menatap lurus kearah cewek yang terlihat jelas kepanikan di wajahnya. 

Cewek itu tampak berpikir ia sama sekali tak punya perasaan pada cowok itu, tidak, tidak sedikit pun walaupun mereka selama 11 tahun sekolah di sd, smp bahkan di sma yang sama hingga sekarang. Namun entah factor apa yang menyebabkan kata “iya, aku mau” keluar mulus dari mulutnya saat pertanyaan. “jadi, kamu mau gak nerima perasaanku ini?” muncul dari cowok itu. 

Sejenak keheningan menyapa namun senyum lebar segera mengembang diwajah cowok itu. “kalau gitu aku antar pulang ya..” katanya. Cewek yang masih shock dengan kejadian itu hanya dapat mengangguk pasrah membiarkan cowok yang barusan menembaknya berjalan disampingnya.

BUSH. Seketika bayangan itu menghilang.

Aku langsung tersadar dari lamunanku. Bayangan kejadian itu benar benar memaksaku untuk keluar dari kantin ini, bukan karena bosan atau hujan sudah reda jika aku berlama lama disana air mataku bisa bisa mengalahkan air hujan yang tengah turun ini.

“aku akan selalu berbuat apapun untukmu..” katanya padaku aku ingat itu. Basi. Satu kata yang cukup mengambarkan responku yang saat itu hanya mengangguk dengan senyuman sedatar mungkin. Kata itu ia ucapkan 1 minggu setelah aku resmi menjadi seorang yang mungkin special di hatinya. Hah! Telingaku benar benar pengang mendengar kata kata pasaran  yang diucapkan setiap lelaki hanya untuk mengombali pacarnya. 

Aku berjalan, berjalan di antara kelas kelas mengingat kata kata itu aku sama sekali tak bermaksud untuk mengingat semua ucapannya, tapi kata kata itu seperti tengah berputar putar di otakku, langkahku terhenti saat menatap lapangan sekolah kami. Hujan tiba tiba makin deras, aku melihat sesosok cewek berlari lari dengan bodoh ditengah hujan sesekali ia melihat kearah lapangan yang tengah diisi oleh cowok cowok kelas XII yang sangat konyol dan menyebalkan bermain bola ditengah hujan badai yang lagi mengamuk ini.
Telat sedetik saja pasti wajah cewek ini akan penuh kotoran karena terkena bola kaki penuh lumpur yang sukses ditendang oleh salah satu kakak kelasnya  jika pahlawannya tidak datang menolongnya. Pahlawannya itu berlari dengan kecepatan penuh ditengah hujan alhasil bola itu malah mengenai mukanya sendiri. Tawa langsung meledak seketika mengalahkan suara hujan deras yang turun. Bukannya cewek itu menolongnya dia malah ikut menertawakannya. 

Mataku mengarahkan penglihatannya pada bangku yang hanya beberapa meter di depanku. Disana aku melihat mereka berdua duduk. Dengan kesusahan cowok itu membersihkan wajahnya yang putih bersih yang terkena percikan lumpur saat mereka tengah duduk dibangku keramik tak jauh dari lokasi kejadian. Si cewek hanya dapat memandanginya membiarkan dia sibuk dengan aktifitasnya yang disebabkan karena  niatnya menolong si cewek itu.

Bush.. bayangannya lenyap aku menggelengkan kepalaku. Aku… aku jahat sekali! seandainya aku dapat memutar waktu, saat itu aku pasti sudah melap wajahnya dengan penuh sayang. Tapi… biarpun aku berdoa tiap malam pun waktu tak akan pernah datang untuk mengulang semuanya.

Ini sungguh menyiksaku aku terus berlari, tampak seperti orang bodoh memang. Tapi lagi lagi, tanpa diberi aba aba kakiku berhenti bergerak. Mataku secara otomatis memandangi pohon yang ada di taman utama. Pohon besar itu. Aku berniat kembali berlari. Tapi bayangan seorang cewek lebih mendahuluiku berlari. Dengan tergesa gesa ia menuju kearah pohon itu dimana seorang cowok telah menantinya sejak tadi.
“maaf.. maafkan aku..” katanya masih terengah engah setelah bisa menginjakkan kakinya di pohon itu. Menatap cowok yang tampangnya terlihat amat sedih.

“tak apa…” ucapnya, setelah hening cukup lama. Cewek itu langsung tersenyum. Matanya melirik ke tangan cowok itu. Tangan kekar yang menggenggam kado. Kado ulangtahun. Cewek itu tercekat. Ia.. ia terkejut. Baru menyadari hari ini adalah ulangtahun pangerannya. Pangeran yang ia perlakukan bukan seperti pangeran.

“errr….” Ia jadi grogi sendiri. Cowoknya malah terus tersenyum membuat cewek itu makin merasa risih.
“aku lupa…” aku cewek itu jujur. Tak berani menatap dua mata yang ada di depannya. senyum yang dari tadi mengembang langsung mengendur dari sudut bibir cowok itu namun sedetik kemudian senyuman kembali terukir di wajah kerennya.

“tak apa…” ucapnya untuk kedua kalinya. Meskipun cewek itu sampai sekarang, sudah 8 bulan lebih bersama dengan cowok ini sebagai pasangan kekasih. Ia tau, pangerannya kecewa. Hatinya berdesir. Pukulan rasa bersalah menghantam dadanya. Soal rasa suka. Entahlah, dia masih merasa datar. Tak ada yang lebih.

“err… selamat ulang tahun bayu…” kata cewek itu gugup segugupnya mengarahkan tangan kanannya kearah cowok itu masih tak mampu menatapnya. Ia bahkan tak tau kenapa ia tiba tiba diserang gempa. Gemetaran.
Zep… bukannya membalas uluran tangan itu. Cowok itu malah menarik tangan cewek itu hingga cewek itu jatuh ke pelukan dadanya.

“aku menyayangimu…” katanya pelan. cewek itu masih shock. Ia tak sanggup berkata apa apa. Yang ia pikirkan hanya bagaimana bisa lepas dari cowok itu.

“bayu… lepaskan aku.. aku tak nyaman…” katanya semakin risih. Tanpa perlu dikomandokan sekali lagi cowok itu segera melepaskan ratunya itu dan menatapnya dalam.

“terimakasih untuk semuanya…” katanya lagi, pelan masih sangat pelan. membuat cewek itu merasa tenang setenang tenangnya.

Namun, kata kata itu terserap secara otomatis di benaknya. “terimakasih? Aku bahkan tak pernah melakukan sesuatu yang special untukmu..” ucapnya menyesal.

“dengan kamu berada disisiku aku senang.. sudah cukup.. meskipun kamu tak ada rasa padaku…”

DEG!! Kata kata itu sukses membuat dua mata cewek itu membelalak. Ia akhirnya berani menatap cowok ganteng di depannya.

“aku…”

“sudahlah… aku tak mau menyiksamu lagi, sungguh tak mau. Aku tak mau kau tersakiti, cukuplah aku saja… aku senang. Sungguh sangat senang. Ternyata kita bisa bertahan 8 bulan ini meskipun aku tau aku tak ada artinya di matamu. Tapi dengan kau tetap tahan denganku itu merupakan sesuatu yang membahagiakan untukku.. mungkin aku memang tak berhasil membuatmu merasa nyaman, maaf aku gagal… aku sudah berusaha tapi mungkin aku memang tak pantas untukmu.. terimakasih telah hadir di hidupku dan mencoba mengerti aku… terimakasih untuk semuanya… setelah ini, kamu tak perlu bercapek capek bersamaku, kamu bisa bebas dengan teman temanmu… bisa tertawa lepas tanpa beban karena aku… terimakasih untuk semuanya mil, aku sangat menyayangimu…”

Jelas cowok itu, tenang. sangat tenang. cewek itu terpaku berdiri. Ia tau betul maksud kata kata itu. Tau. bukan dia yang tersiksa, tapi cowok ini yang tersiksa. Bukan dia yang tersakiti tapi cowok ini yang tersakiti. 

Dan apakah ini sudah berakhir? Benar benar…. Berakhir?

“mili…. Terimakasih untuk semuanya… selamat tinggal…” kata cowok itu sebelum benar benar meninggalkan cewek itu sendirian. Cewek itu bahkan tak berniat mencegat cowok itu. Ia tetap berdiri tanpa menoleh sedikitpun. 

Ini… sudah berakhir…

Tes.. air mata itu turun membasahi pipiku. Bayangan kejadian itu… aku benar benar merasa bodoh! Bodoh sebodoh bodohnya! Kenapa saat itu aku tidak mencegatnya. Kalau tidak mungkin dia tidak pergi, mungkin dia tak akan meninggalkanku seperti yang dia lakukan sekarang. Dia tak akan menjauh! Dia tak akan pindah ke negri sana. Kenapa sekarang? Saat ribuan sesal rindu dan sepi baru datang menyerbu? Kenapa tidak 2 bulan yang lalu saja? Kenapa rasa ini baru datang? kenapa cinta ini harus terlambat?

ZEEP!!

Aku tak tau apakah kali ini hanya bayangan atau apa. Tapi aku tak pernah melihat cowok yang tengah berjalan kearahku pada masa 10 bulan yang lalu. Aku mengucek mataku sembari menghapus air mata mencoba memastikan pemandangan yang baru saja aku lihat.

Ba.. bayu? Kenapa dia? Kenapa dia tersenyum kearahku terus berjalan hingga kini ia tepat berada di depanku. Cowok dengan seragam yang berbeda dengan seragam yang kini aku kenakan membawa payung yang kini tengah melindungi aku dan dia.

Ia membuka mulutnya dan mulai bicara “kamu tau satu hal… aku tak pernah bisa menyukai orang lain kecuali kamu…”

Oh.. aku berharap yang satu ini bukan bayangan.

-The End- 

Gimana? gantung kah? :D komen komennya di apresiasi banget :)

38 komentar:

  1. keren lu...
    pi iya sih gantung...
    kalo ada sequelnya boleh nggak???*ngarep

    BalasHapus
    Balasan
    1. sequel? hahaha, ini aja dulu deh nad, cerpen cerpen lain demo minta dibuat nih :D
      makasi yaaa :D

      Hapus
  2. demi apapun ini bagus bgt lu ! :D
    #eh, aku nangis lo bacanya :(
    thank's you so much yaa dear :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. hohohoho, makasi kembali gifuaaak :D
      gimana? tobat lah lagi :P

      Hapus
    2. aku benci panggilan itu -,-"
      iya siip , insya allah :p

      Hapus
  3. Balasan
    1. lanjut apanya? itu udah end ceritanya tiwi :D makasii yaa :)

      Hapus
    2. buat yg bruu luuu, aduuuh -__-

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    4. oooh, sip :) ada kok cerpen yang lain di postingan aku yang lain :) baca aja :D

      Hapus
  4. so sweet, Lu. menguras emosi juga bacanya, bikin dag dig dug. hehehe :D

    BalasHapus
  5. Balasan
    1. kak lu? -,- perasaan tuaan kamu deh :P
      btw, thanks yaa :)

      Hapus
  6. Hahaha..
    ini realitas hidupmu kah??
    Menyentuhh bro.. air mataku berlinang linang.. :'(

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan kisah hidup aku :D ahahah, temen aku :)
      iyaa? makasi yaa brooooooo :D

      Hapus
  7. penyesalan... Aduh bikin galau -.-

    BalasHapus
    Balasan
    1. wkwkwk :P jangan galau dong :) ini tujuannya buat pelajaran supaya gak dikerjain sama kamunya :D

      Hapus
  8. Realitakah???
    atau hanya karangan???

    BalasHapus
    Balasan
    1. gimana inti ceritanya aja liat sayiful :) karangan ya jelas, tapi makna di dalamnya itu realita yang patut di renungkan *mendadak bijak :D

      Hapus
  9. wahh.. pengaruh baca novel lu ?? cerpennya romantis2alay gitu.. ckckck ;D

    BalasHapus
    Balasan
    1. wokwokwok, iya dikit cun :) romantis alay? =,= hahaha :) thanks yaaa :D

      Hapus
  10. cerpennya menyentuh bathin bgt...
    but it's so sweet...
    setia bgt tuh org... ne kisah nyata???

    BalasHapus
    Balasan
    1. waaaah makasi ya ulfaa :) iya, bayangin aja gimana setia cowok kayak gitu. cobaaaa aja ada yang kaya gitu di kehidupan nyata :D
      ini murni karangan cupee :)

      Hapus
  11. cerpennya bagus,,
    trus feelnya dapet banget Lu,,
    ada sambungannya?
    coz agak gantung,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasi ya yuu :) enggak ada sambungannya kayaknya :( soalnya cerpen lain juga masi ngantri niii :D

      Hapus
  12. asiik luu..
    tapi gantung luu..
    ntar ad sequel ny nggk??
    oya, bsk ni aku yg jadi pemeran utamanya breng bg han yaaa :)

    hahahahahahahahahahha

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahahaha :D makasi ya naw ;)
      gak ada sequel sayangnya :(
      iyaaa, entar aku bikin kamu sama bang han menikah! :D

      Hapus
  13. judulnya keinget lagu BoA ya??
    Btw,mending buat cerpen ttg hidup eno se lah yo..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, kebetulan sama aja judulnya tu :P
      oh, sip tu! kisah eno yang ma? :D ahaha

      Hapus
  14. Luan..bsa ngk bkin cerpen t jgn yg galau...galau...galau...
    Kn jtuh air mta ku jdi ny ni aaaa... =_=

    BalasHapus
    Balasan
    1. hahaha, biasanya cerita sedih feel nya jadi murah dapatnya tika :)
      eeeh, jangan nangis dong =_= mau lucu lucuan? baca aja cerpen aku yang dia ganteng sekali :) dijamin ngakak! *promosi

      Hapus