Haaaa! :D aku balik lagi dengan sesuatu yang baru. Kali ini aku bener bener bakal posting sebuah cerpen yang bener bener cerpen (gak bakal ada Part-Part nya). Mudah mudahan temen semua sukaaa, dan dapat memetik pelajaran darinya. Ini aku persembahin "khususnya" buat seorang temen aku. Cewek cantik dan manis :) moga dia juga sukaa.
Let's Check it out!
===Shadows===
—But I
see shadows everywhere that I go, it’s you. Remainding me— Westlife (Shadows)
Aku terus merenung, menopang dagu menatap keluar
kantin menanti hujan ini reda. Suasana kantin yang kosong membuat diriku makin
merasa kesepian. sangat kesepian. Aku menghela nafas panjang. Menatap
kesekeliling kantin yang hanya ditemani bangku bangku kosong. Hanya bunyi hujan
satu satunya hiburanku. Hiburan yang menyedihkan.
Pandanganku beralih tepat pada salah satu bangku
yang berada di ujung pojok kantin. Aku menatap bangku itu lama. Seolah
menyaksikan sesuatu disana. Bangku itu, bangku penyiksa diriku dahulu namun
malah menjadi bangku kerinduan sekarang.
Tiba tiba aku melihat seseorang duduk disana
seorang cowok putih, tinggi dan tampan berbicara dengan serunya. Sesekali ia
teguk jus orange yang ada di depannya. Ia tidak berbicara sendiri seorang cewek
di hadapannya menjadi focus matanya untuk melihat. Namun sayang, cewek itu
hanya tersenyum datar mendengarkan kalimat demi kalimat yang diucapkan oleh
cowok itu dan tidak sama sekali berniat untuk menanggapi.
Cowok itu tau, cewek itu tidak sama sekali tertarik
dengan ceritanya. Ia berusaha untuk melakukan hal lain namun cewek tadi malah
dengan santai berkata “huft… aku bosan, aku pulang dulu ya..”
Sebelum cewek itu benar benar bangkit cowok itu
menahan cewek itu dengan memegang lengannya “aku… aku menyukaimu..” katanya
mantap.
Cewek itu langsung terbelalak kaget. Niatnya untuk
segera pergi dari kantin yang lumayan lengang itu malah semakin kuat. Dengan
sopan cewek itu berkata “yu… aku harus pulang, jangan bercanda deh…” ucapnya
pelan masih terngiang ngiang di benaknya kata kata yang barusan cowok itu
ucapkan.
“aku serius, aku menyukai mu…” ulang cowok itu
sekali lagi, menatap lurus kearah cewek yang terlihat jelas kepanikan di
wajahnya.
Cewek itu tampak berpikir ia sama sekali tak punya
perasaan pada cowok itu, tidak, tidak sedikit pun walaupun mereka selama 11
tahun sekolah di sd, smp bahkan di sma yang sama hingga sekarang. Namun entah
factor apa yang menyebabkan kata “iya, aku mau” keluar mulus dari mulutnya saat
pertanyaan. “jadi, kamu mau gak nerima perasaanku ini?” muncul dari cowok itu.
Sejenak keheningan menyapa namun senyum lebar
segera mengembang diwajah cowok itu. “kalau gitu aku antar pulang ya..”
katanya. Cewek yang masih shock dengan kejadian itu hanya dapat mengangguk
pasrah membiarkan cowok yang barusan menembaknya berjalan disampingnya.
BUSH.
Seketika bayangan itu menghilang.
Aku langsung tersadar dari lamunanku. Bayangan kejadian
itu benar benar memaksaku untuk keluar dari kantin ini, bukan karena bosan atau
hujan sudah reda jika aku berlama lama disana air mataku bisa bisa mengalahkan
air hujan yang tengah turun ini.
“aku akan selalu berbuat apapun untukmu..” katanya
padaku aku ingat itu. Basi. Satu kata yang cukup mengambarkan responku yang
saat itu hanya mengangguk dengan senyuman sedatar mungkin. Kata itu ia ucapkan
1 minggu setelah aku resmi menjadi seorang yang mungkin special di hatinya.
Hah! Telingaku benar benar pengang mendengar kata kata pasaran yang diucapkan setiap lelaki hanya untuk
mengombali pacarnya.
Aku berjalan, berjalan di antara kelas kelas
mengingat kata kata itu aku sama sekali tak bermaksud untuk mengingat semua
ucapannya, tapi kata kata itu seperti tengah berputar putar di otakku,
langkahku terhenti saat menatap lapangan sekolah kami. Hujan tiba tiba makin
deras, aku melihat sesosok cewek berlari lari dengan bodoh ditengah hujan
sesekali ia melihat kearah lapangan yang tengah diisi oleh cowok cowok kelas
XII yang sangat konyol dan menyebalkan bermain bola ditengah hujan badai yang
lagi mengamuk ini.
Telat sedetik saja pasti wajah cewek ini akan penuh
kotoran karena terkena bola kaki penuh lumpur yang sukses ditendang oleh salah
satu kakak kelasnya jika pahlawannya
tidak datang menolongnya. Pahlawannya itu berlari dengan kecepatan penuh
ditengah hujan alhasil bola itu malah mengenai mukanya sendiri. Tawa langsung
meledak seketika mengalahkan suara hujan deras yang turun. Bukannya cewek itu
menolongnya dia malah ikut menertawakannya.
Mataku mengarahkan penglihatannya pada bangku yang hanya
beberapa meter di depanku. Disana aku melihat mereka berdua duduk. Dengan
kesusahan cowok itu membersihkan wajahnya yang putih bersih yang terkena
percikan lumpur saat mereka tengah duduk dibangku keramik tak jauh dari lokasi
kejadian. Si cewek hanya dapat memandanginya membiarkan dia sibuk dengan
aktifitasnya yang disebabkan karena
niatnya menolong si cewek itu.
Bush.. bayangannya lenyap aku menggelengkan kepalaku.
Aku… aku jahat sekali! seandainya aku dapat memutar waktu, saat itu aku pasti
sudah melap wajahnya dengan penuh sayang. Tapi… biarpun aku berdoa tiap malam pun
waktu tak akan pernah datang untuk mengulang semuanya.
Ini sungguh menyiksaku aku terus berlari, tampak
seperti orang bodoh memang. Tapi lagi lagi, tanpa diberi aba aba kakiku
berhenti bergerak. Mataku secara otomatis memandangi pohon yang ada di taman utama.
Pohon besar itu. Aku berniat kembali berlari. Tapi bayangan seorang cewek lebih
mendahuluiku berlari. Dengan tergesa gesa ia menuju kearah pohon itu dimana
seorang cowok telah menantinya sejak tadi.
“maaf.. maafkan aku..” katanya masih terengah engah
setelah bisa menginjakkan kakinya di pohon itu. Menatap cowok yang tampangnya
terlihat amat sedih.
“tak apa…” ucapnya, setelah hening cukup lama.
Cewek itu langsung tersenyum. Matanya melirik ke tangan cowok itu. Tangan kekar
yang menggenggam kado. Kado ulangtahun. Cewek itu tercekat. Ia.. ia terkejut.
Baru menyadari hari ini adalah ulangtahun pangerannya. Pangeran yang ia
perlakukan bukan seperti pangeran.
“errr….” Ia jadi grogi sendiri. Cowoknya malah
terus tersenyum membuat cewek itu makin merasa risih.
“aku lupa…” aku cewek itu jujur. Tak berani menatap
dua mata yang ada di depannya. senyum yang dari tadi mengembang langsung
mengendur dari sudut bibir cowok itu namun sedetik kemudian senyuman kembali
terukir di wajah kerennya.
“tak apa…” ucapnya untuk kedua kalinya. Meskipun cewek
itu sampai sekarang, sudah 8 bulan lebih bersama dengan cowok ini sebagai
pasangan kekasih. Ia tau, pangerannya kecewa. Hatinya berdesir. Pukulan rasa
bersalah menghantam dadanya. Soal rasa suka. Entahlah, dia masih merasa datar.
Tak ada yang lebih.
“err… selamat ulang tahun bayu…” kata cewek itu
gugup segugupnya mengarahkan tangan kanannya kearah cowok itu masih tak mampu
menatapnya. Ia bahkan tak tau kenapa ia tiba tiba diserang gempa. Gemetaran.
Zep… bukannya membalas uluran tangan itu. Cowok itu
malah menarik tangan cewek itu hingga cewek itu jatuh ke pelukan dadanya.
“aku menyayangimu…” katanya pelan. cewek itu masih
shock. Ia tak sanggup berkata apa apa. Yang ia pikirkan hanya bagaimana bisa
lepas dari cowok itu.
“bayu… lepaskan aku.. aku tak nyaman…” katanya
semakin risih. Tanpa perlu dikomandokan sekali lagi cowok itu segera melepaskan
ratunya itu dan menatapnya dalam.
“terimakasih untuk semuanya…” katanya lagi, pelan
masih sangat pelan. membuat cewek itu merasa tenang setenang tenangnya.
Namun, kata kata itu terserap secara otomatis di
benaknya. “terimakasih? Aku bahkan tak pernah melakukan sesuatu yang special
untukmu..” ucapnya menyesal.
“dengan kamu berada disisiku aku senang.. sudah
cukup.. meskipun kamu tak ada rasa padaku…”
DEG!! Kata kata itu sukses membuat dua mata cewek
itu membelalak. Ia akhirnya berani menatap cowok ganteng di depannya.
“aku…”
“sudahlah… aku tak mau menyiksamu lagi, sungguh tak
mau. Aku tak mau kau tersakiti, cukuplah aku saja… aku senang. Sungguh sangat
senang. Ternyata kita bisa bertahan 8 bulan ini meskipun aku tau aku tak ada
artinya di matamu. Tapi dengan kau tetap tahan denganku itu merupakan sesuatu
yang membahagiakan untukku.. mungkin aku memang tak berhasil membuatmu merasa
nyaman, maaf aku gagal… aku sudah berusaha tapi mungkin aku memang tak pantas
untukmu.. terimakasih telah hadir di hidupku dan mencoba mengerti aku…
terimakasih untuk semuanya… setelah ini, kamu tak perlu bercapek capek
bersamaku, kamu bisa bebas dengan teman temanmu… bisa tertawa lepas tanpa beban
karena aku… terimakasih untuk semuanya mil, aku sangat menyayangimu…”
Jelas cowok itu, tenang. sangat tenang. cewek itu
terpaku berdiri. Ia tau betul maksud kata kata itu. Tau. bukan dia yang
tersiksa, tapi cowok ini yang tersiksa. Bukan dia yang tersakiti tapi cowok ini
yang tersakiti.
Dan apakah ini sudah berakhir? Benar benar…. Berakhir?
“mili…. Terimakasih untuk semuanya… selamat
tinggal…” kata cowok itu sebelum benar benar meninggalkan cewek itu sendirian.
Cewek itu bahkan tak berniat mencegat cowok itu. Ia tetap berdiri tanpa menoleh
sedikitpun.
Ini… sudah berakhir…
Tes.. air mata itu turun membasahi pipiku. Bayangan
kejadian itu… aku benar benar merasa bodoh! Bodoh sebodoh bodohnya! Kenapa saat
itu aku tidak mencegatnya. Kalau tidak mungkin dia tidak pergi, mungkin dia tak
akan meninggalkanku seperti yang dia lakukan sekarang. Dia tak akan menjauh!
Dia tak akan pindah ke negri sana. Kenapa sekarang? Saat ribuan sesal rindu dan
sepi baru datang menyerbu? Kenapa tidak 2 bulan yang lalu saja? Kenapa rasa ini
baru datang? kenapa cinta ini harus terlambat?
ZEEP!!
Aku tak tau apakah kali ini hanya bayangan atau
apa. Tapi aku tak pernah melihat cowok yang tengah berjalan kearahku pada masa 10
bulan yang lalu. Aku mengucek mataku sembari menghapus air mata mencoba
memastikan pemandangan yang baru saja aku lihat.
Ba.. bayu? Kenapa dia? Kenapa dia tersenyum
kearahku terus berjalan hingga kini ia tepat berada di depanku. Cowok dengan
seragam yang berbeda dengan seragam yang kini aku kenakan membawa payung yang
kini tengah melindungi aku dan dia.
Ia membuka mulutnya dan mulai bicara “kamu tau satu
hal… aku tak pernah bisa menyukai orang lain kecuali kamu…”
Oh.. aku berharap yang satu ini bukan bayangan.
-The End-
Gimana? gantung kah? :D komen komennya di apresiasi banget :)

keren lu...
BalasHapuspi iya sih gantung...
kalo ada sequelnya boleh nggak???*ngarep
sequel? hahaha, ini aja dulu deh nad, cerpen cerpen lain demo minta dibuat nih :D
Hapusmakasi yaaa :D
demi apapun ini bagus bgt lu ! :D
BalasHapus#eh, aku nangis lo bacanya :(
thank's you so much yaa dear :)
hohohoho, makasi kembali gifuaaak :D
Hapusgimana? tobat lah lagi :P
aku benci panggilan itu -,-"
Hapusiya siip , insya allah :p
keereeen.. lanjutkan luu :D
BalasHapuslanjut apanya? itu udah end ceritanya tiwi :D makasii yaa :)
Hapusbuat yg bruu luuu, aduuuh -__-
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapusoooh, sip :) ada kok cerpen yang lain di postingan aku yang lain :) baca aja :D
Hapusnice story culu...:D
BalasHapusmakasiii cugiiin :)
Hapusso sweet, Lu. menguras emosi juga bacanya, bikin dag dig dug. hehehe :D
BalasHapusahahaha, makasi cumimioooong :P
Hapusbagus kak lu....
BalasHapuskak lu? -,- perasaan tuaan kamu deh :P
Hapusbtw, thanks yaa :)
love?
BalasHapus:D
yap :P it's of course about love :))
HapusHahaha..
BalasHapusini realitas hidupmu kah??
Menyentuhh bro.. air mataku berlinang linang.. :'(
bukan kisah hidup aku :D ahahah, temen aku :)
Hapusiyaa? makasi yaa brooooooo :D
penyesalan... Aduh bikin galau -.-
BalasHapuswkwkwk :P jangan galau dong :) ini tujuannya buat pelajaran supaya gak dikerjain sama kamunya :D
HapusRealitakah???
BalasHapusatau hanya karangan???
gimana inti ceritanya aja liat sayiful :) karangan ya jelas, tapi makna di dalamnya itu realita yang patut di renungkan *mendadak bijak :D
Hapuspengalaman pribadi yo??hehehe
BalasHapusbukan tya :) pengalaman aku lebih sadis dari ini =,=
Hapuswahh.. pengaruh baca novel lu ?? cerpennya romantis2alay gitu.. ckckck ;D
BalasHapuswokwokwok, iya dikit cun :) romantis alay? =,= hahaha :) thanks yaaa :D
Hapuscerpennya menyentuh bathin bgt...
BalasHapusbut it's so sweet...
setia bgt tuh org... ne kisah nyata???
waaaah makasi ya ulfaa :) iya, bayangin aja gimana setia cowok kayak gitu. cobaaaa aja ada yang kaya gitu di kehidupan nyata :D
Hapusini murni karangan cupee :)
cerpennya bagus,,
BalasHapustrus feelnya dapet banget Lu,,
ada sambungannya?
coz agak gantung,,,
makasi ya yuu :) enggak ada sambungannya kayaknya :( soalnya cerpen lain juga masi ngantri niii :D
Hapusasiik luu..
BalasHapustapi gantung luu..
ntar ad sequel ny nggk??
oya, bsk ni aku yg jadi pemeran utamanya breng bg han yaaa :)
hahahahahahahahahahha
hahahaha :D makasi ya naw ;)
Hapusgak ada sequel sayangnya :(
iyaaa, entar aku bikin kamu sama bang han menikah! :D
judulnya keinget lagu BoA ya??
BalasHapusBtw,mending buat cerpen ttg hidup eno se lah yo..
hahaha, kebetulan sama aja judulnya tu :P
Hapusoh, sip tu! kisah eno yang ma? :D ahaha
Luan..bsa ngk bkin cerpen t jgn yg galau...galau...galau...
BalasHapusKn jtuh air mta ku jdi ny ni aaaa... =_=
hahaha, biasanya cerita sedih feel nya jadi murah dapatnya tika :)
Hapuseeeh, jangan nangis dong =_= mau lucu lucuan? baca aja cerpen aku yang dia ganteng sekali :) dijamin ngakak! *promosi